Sejarah

Sejarah Athletic Bilbao, Lahir dari Pekerja Imigran dan Aturan Memakai Talenta Lokal

Penulis: Arif I. Ismail

Editor: Azizatul Hafidhoh

Starting Line-up pemain Athletico Bilbao sebelum pertandingan pada tahun 1990. (sumber: Todocolecction.com)

Athletic Club Bilbao, atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Athletic Bilbao ini merupakan tim sepakbola asal Spanyol yang berbasis di Bilbao, Bosque Country. Walau tidak se-mentereng F.C Barcelona ataupun Real Madrid C.F dikompetisi La Liga–nama liga sepakbola Spanyol, namun tim  dengan kostum putih-merah ini cukup mengejutkan. 
Bilbao masuk ke dalam 4 besar pengoleksi trofi La Liga terbanyak dengan raihan 8 piala kompetisi major tersebut. Bahkan Athletic Bilbao menjadi salah satu dari hanya tiga klub–dua lainnya telah disebutkan sebelumnya– yang tidak pernah ter-degradasi alias mereka selalu bermain di kasta tertinggi sepakbola Spanyol sejak dimulai tahun 1929 silam. Semenjak didirikan tahun 1903, Athletic Bilbao menyimpan cerita sejarah yang menarik untuk disimak. Let’s go
Awal mula sepak bola diperkenalkan ke Bilbao berkat dua kelompok yang berbeda, tetapi keduanya memiliki koneksi dengan Inggris. Kelompok pertama yakni pekerja baja dan
galangan kapal, kelompok kedua yaitu siswa Basque yang “balik kampung” setelah menyelesaikan studi di Inggris. 
Pada
akhir abad ke-19, Bilbao merupakan kota pelabuhan terkemuka di kawasan industri penting
dengan tambang besi dan galangan kapal di dekatnya. Bilbao menjadi penggerak
ekonomi Spanyol dan akibatnya menarik banyak pekerja migran. Di antara mereka
adalah penambang dari timur laut Inggris, dan pekerja galangan kapal dari
Southampton, Portsmouth dan Sunderland. Para pekerja Inggris membawa serta
permainan sepak bola. Pada awal 1890-an, para pekerja ini berkumpul dan
membentuk Bilbao Football Club.
Sementara itu, putra-putra dari kelas terpelajar Basque
merantau ke Inggris untuk belajar di
bidang teknik sipil dan perdagangan. Saat berada di Inggris, para siswa
ini mengembangkan minat dalam sepak bola dan sekembalinya ke Bilbao, mereka
mulai membuat sebuah pertandingan dengan pekerja Inggris.
Pada tahun 1898,
siswa yang tergabung dalam Gymnasium Zamacois mendirikan Athletic Club. Pada
tahun 1901, pertemuan diadakan di Café García, yang menetapkan aturan dan
regulasi yang lebih formal. Pada tahun 1902, kedua klub Bilbao tersebut menggabungkan
diri lalu dikenal sebagai Bizcaya, dengan turnamen resmi pertamanya adalah Copa
del Rey. Hal ini kemudian menyebabkan penggabungan kedua klub sebagai Athletic Club
Bilbao pada tahun 1903. 
Masih pada tahun yang sama, siswa Basque juga membentuk Athletic
Club Madrid, klub ini kemudian menjadi cikal bakal Atlético Madrid. Tanggal
pendirian klub menjadi topik perdebatan di antara sejarawan sepak bola. Klub
itu sendiri mendeklarasikan 1898, tetapi yang lain mengklaim 1901 atau 1903
sebagai tahun pendirian yang sebenarnya.

Pengaruh Inggris yang paling terasa adalah soal kostum.
Kehadiran warga Inggris Utara membuat kostum Athletic berwarna putih-biru.
Lalu, pada 1910, salah seorang official dan pemain pergi ke Inggris. Mereka
ditugaskan untuk membeli kostum baru. Lalu, sampailah perwakilan klub Bilbao di
Southampton, yang berada di Inggris Selatan. Di Southampton tersebut, mereka menemukan
kostum merah dan putih. mereka berpikir kostum tersebut mirip dengan warna bendera Basque Country. Mereka pun membeli kostum
tersebut dan sejak 1910 kostum tersebut menjadi identitas klub Atletic Bilbao hingga sekarang.

Ikurriña, bendera negara bagian Basque yang menjadi tempat klub Atletic Bilbao. (Sumber: reddit.com)

Teguh Menggunakan Pemain Berdarah Basque untuk Menjaga
Talenta Lokal

Athletic Bilbao barangkali tak jauh berbeda dengan
Barcelona. Keduanya menjadi ciri dua wilayah; Athletic untuk Basque dan
Barcelona untuk Catalonia. Keduanya pun bukan daerah yang dikuasai penguasa
saat era Jenderal Franco berkuasa. Keduanya memiliki semangat yang kuat untuk
lepas dari Kerajaan Spanyol.


Sejak 1912, atau sembilan tahun setelah didirikan, Athletic
Bilbao telah membuat kebijakan resmi mereka, yang pada intinya adalah only for
the Basque
. Dengan kata lain, hanya pemain keturunan Basque yang diizinkan
bermain untuk klub tersebut. Meskipun tradisi ini cukup unik di dunia
sepakbola, hal itu tidak menghentikan Athletic menjadi klub hebat.


Aturan Cantera adalah alasan mengapa Athletic selalu
menggunakan pemain binaan atau pemain dari Basque. Istilah Cantera merujuk pada
wilayah geografis di mana klub tersebut berasal. Keuntungan dari aturan ini
adalah pasokan pemain untuk tim nasional Spanyol. Cantera menjadi salah satu
alasan mengapa Athletic jarang mengalami krisis finansial. 


Dengan memakai pemain
lokal, bisa menghemat pengeluaran. Klub tidak perlu mengeluarkan uang untuk
mentransfer pemain dari klub atau negara lain. Mereka tinggal mencari pemain
berbakat di akademi. Mulai dari Andoni Zubizarreta, Bixante Lizarzu, Aritz
Aduriz, hingga Aymeric Laporte dan Kepa Arrizabalaga, Athletic Bilbao seperti
tak pernah kehabisan talenta. Padahal, mereka merupakan kesebelasan eksklusif.


Walau ada yang mengatakan kebijakan ini merupakan diskriminasi terhadap non-Basque, Athletic tak bergeming. Kebijakan yang sudah berjalan sejak 1919 tidak
tergoyahkan. Isu diskriminasi juga secara perlahan dijawab oleh Athletic dengan
prestasi dan tak pernah absen menyumbangkan pemainnya untuk ambil bagian di Tim
Nasional Spanyol. 


Menurut Hukum Hak Asasi Manusia yang digunakan di Eropa,
setiap institusi dilarang untuk melakukan diskriminasi. Athletic Bilbao yang hanya
mengizinkan pemain kelahiran daerah Basque untuk membela tim mereka seperti
melanggar hal itu. Athletic Club bukan melakukan diskriminasi dengan peraturan
mereka. Melainkan menjaga talenta lokal mendapatkan tempat di tim utama dan
mewujudkan mimpi mereka menjadi pesepakbola.


Penulis: Arif Ikhromsyah Ismail

*Penulis merupakan mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2019


Sumber:

Adrianus Eduard, 2019. Memahami Athletic Bilbao Yang Keras Kepala. Artikel ligalaga.id

Ball, Phil, 2001. Morbo: The Story of Spanish Football. London: WSC Books Ltd

Edgerton, Paul, 2009. William Garbutt. The Father of Italian Football. Cheltenham: Sportsbooks Ltd

Frasetya Vady Aditya, 2014. Athletic Bilbao dan Keteguhan Memakai Pemain Lokal. Artikel panditfootball.id

__________________, 2016. Ada Inggris di Balik Kostum Athletic Bilbao. Artikel panditfootball.id

Lowe, Sid, 2006. Are Bilbao about to bow out?. Artikel theguardian.com

Sandy Firdaus, 2016. Athletic Bilbao dan Total Transfer Bernilai 0 Euro. Artikel Panditfootball.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *