oleh: Deby Hermawan
Musik adalah sendjata, sendjata yang menggembleng barisan sendiri, memperkuat front dengan sekutu maupun mengobrak-abrik lawan -Njoto
Ilustrasi dari Ellena Ekarahendy--Pekerja
grafis serabutan & juru ketik musiman. Ilustrator @Ingat65. Sedang
berlatih menjadi pemimpi profesional penuh waktu.
Banda
Neira, band asal Bandung yang belum lama ini memutuskan untuk undur
diri dari dunia musik Indonesia. Tepatnya tanggal 23 Desember, Ananda
Badudu dan Rara Sekar menerbitkan foto di sosial media Instagram serta
menuliskan caption semacam press release mengenai masa depan Banda Neira.
Duo yang telah menghasilkan dua album tersebut, pada awalnya hanya akan vakum dikarenakan sibuk dengan pekerjaan dan pendidikan. Namun setelah lama tak terdengar rimbanya, Ananda Badudu dan Rara Sekar secara mengejutkan sepakat untuk tidak meneruskan Banda Neira
Duo yang telah menghasilkan dua album tersebut, pada awalnya hanya akan vakum dikarenakan sibuk dengan pekerjaan dan pendidikan. Namun setelah lama tak terdengar rimbanya, Ananda Badudu dan Rara Sekar secara mengejutkan sepakat untuk tidak meneruskan Banda Neira
Suara
khas Rara Sekar ditemani alunan petikan gitar Ananda Badudu serta lirik
yang sarat makna membuat Banda Neira mudah mendapat tempat di industri
musik Indonesia.
****
Salah
satu lagu yang membuat decak kagum ialah 'Tini dan Yanti'. Duo Banda
Neira menyihir setiap pendengarnya dengan alunan lirik dirangkul hangat
oleh petikan gitar.
Tini
dan Yanti, lagu yang didapuk sebagai salah satu lagu di project
bertajuk 'Prisons Song'. Prisons Song merupakan project musisi tanah air
khususnya di pulau Dewata yang menggarap lagu-lagu yang ditemukan
ditembok penjara mantan tahanan politik (eks-tapol) 1965.
Lirik
lagu Tini dan Yanti ditulis oleh Tapol Bali bernama Ida Bagus Santosa.
Lagu ini ditulis didinding ruang penjara. Lirik yang sarat akan emosi
kerinduan terhadap wanita bernama Tini dan Yanti, disampaikan sendu oleh
suara Rara Sekar.
Lagu
yang diaransemen ulang oleh Banda Neira --sebelumnya diaransemen oleh
Amir, seorang Eks-tapol dan kepala RRI Kupang-- dan dimuat didalam
Prisons Song, menceritakan tentang sebuah kerinduan dari seorang suami
dan calon ayah bagi anaknya.
Ida
Bagus Santosa dijebloskan kedalam penjara karena diduga simpatisan
Partai Komunis Indonesia (PKI). Ida Bagus meninggalkan istrinya (Tini)
yang sedang mengandung. Didalam penjara, Ida Bagus mempunyai keinginan
jika anaknya lahir dan seorang perempuan akan dikasih nama Yanti.
Dalam
tulisan didinding penjara, Ida Bagus berpesan bahwa ayahnya tidak
jahat. Bahwa ayahnya berjuang melawan ketidakadilan. Dan ia percaya,
bahwa di masa yang akan datang, sejarah akan membebaskannya. Pesan
seorang ayah pada anaknya, yang akhirnya tak sempat diucap karena
terlanjur dieksekusi.
Di dalam frase terakhir syair Ida Bagus menuliskan 'La Historia Me Absolvera'.
Tulisan berbahasa Spanyol ini berarti sejarah yang akan membebaskan ku.
Tulisan yang sama seperti yang diucapkan oleh Fidel Castro pada pidato
pembelaan di pengadilan 1953.
Tulisan
Ida Bagus menjadi kawan setia para teman-teman Tapol. Disaat Ida Bagus
tak lagi ditemukan lagi di selnya, teman-teman Tapol menghidupkan Ida
Bagus ala teman-temannya melalui syair 'Tini dan Yanti' yang menjadi
semacam Hymne Tapol di Pekambingan, Bali.
***
Banda
Neira menjadi duo band yang merawat ingatan melalui musik dan lirik.
Lirik yang tercipta bukan dari ruang kosong, namun setiap lirik memiliki
kekuatan dan pesan yang ingin disampaikan. Perjuangan manusia melawan
kekuasaan adalah perjuangan ingatan melawan lupa, tulis Milan Kundera
--dalam buku “The Book of Laughter and Forgetting”.
Banda
Neira tak ubahnya dengan apa yang dilakukan John Lennon dan Yoko Ono
yang menciptakan 'Give Peace a Chance' yang menjadi sorotan penikmat
musik dunia pada saat perang Vietnam bergejolak, atau layaknya Martin
Luther King Jr dengan lagunya 'We Shall Overcome' yang melawan isu
rasial di Amerika.
Di
Indonesia bukan hanya Banda Neira yang menyajikan musik-musik yang
mengobrak-abrik ingatan yang sengaja ditumpulkan. Efek Rumah Kaca, Sore,
Fajar Merah, dan masih banyak lagi.
Peran musik sangat membantu untuk mengisi lubang ingatan yang tak sengaja atau disengaja digerus oleh gelombang waktu. Musisi-musisi mencoba menghadirkan atau menutup lubang-lubang yang tercipta.
Peran musik sangat membantu untuk mengisi lubang ingatan yang tak sengaja atau disengaja digerus oleh gelombang waktu. Musisi-musisi mencoba menghadirkan atau menutup lubang-lubang yang tercipta.
Pernah di muat dalam wordpress pribadi debyhermawan.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar